Selasa, 31 Mei 2011

Diky Candra

Diky Candra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Diky Candra
Dicky Chandra.jpg
Lahir 12 Mei 1974 (umur 36)
Bendera Indonesia Tasikmalaya, Indonesia
Pekerjaan aktor, pelawak, presenter, Wakil Bupati Garut
Tahun aktif 1998 - sekarang
Pasangan Rani Permata


Raden Diky Cakranegara

Wakil Bupati Garut
Petahana
Mulai menjabat
2009

Lahir 12 Mei 1974 (umur 36)
Tasikmalaya, Jawa Barat
Partai politik Independen (non partai)

Raden Diky Candranegara (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 12 Mei 1974; umur 36 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Diky Candra adalah seorang pria Indonesia yang berprofesi sebagai pelawak, MC, sutradara, penulis naskah dan aktor dalam dunia hiburan di tanah air. Ia adalah wakil bupati Garut untuk periode 2009-2013.[1]

Daftar isi

[sembunyikan]

Karier

Dunia hiburan

Diky memulai kariernya di dunia hiburan dengan menjadi coverboy majalah Mode. Setelah gagal dalam mencoba peruntungan dengan merilis album berjudul "Boleh Nggak" Diky akhirnya lebih banyak berkecimpung di dunia sinetron. Pria beragama Islam ini pernah berakting dalam sinetron Srikhanti, Lorong Waktu (1 dan 2), Titip Rindu Buat Ayah, Bidadari Yang Terluka, Arjuna Mencari Cinta, Jaka Sembung serta Romi dan Yuli. Ia juga pernah hadir sebagai bintang tamu dalam beberapa acara lawak di televisi tanah air seperti Ketoprak Humor (RCTI), Ludruk Kirun (TPI), Gelatak-Gelitik Campur Sari (TVRI), sampai Komedi TopLes (RCTI).

Dunia politik

Pada tahun 2008 Diky mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Garut mendampingi calon bupati Aceng Fikri sebagai wakil kelompok independen. Setelah melalu dua putaran pemilihan akhirnya Aceng-Diky terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Garut untuk periode 2009-2014.

Kehidupan pribadi

Diky menikah dengan Rani Permata, (mantan pemain sinetron dan janda satu anak). Dari perkawinan ini mereka mempunyai tiga anak. Ia selalu mengedepankan keutamaan pendidikan agama kepada anggota keluarganya. Ia menambahkan penerapan itu menggunakan prinsip tanpa cara-cara pemaksaan dan mendorong kesadaran.

Terhadap pers ia relatif terbuka sehingga Diky relatif "aman" dari isu-isu miring di media. Ia mengakui, masa lalunya dilewatkan dengan pergi ke pesta-pesta dan minum minuman keras. Hal ini sekarang sudah dijauhinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar